Menariknya Qurma

Sebuah cara atau metode pembelajaran dapatmenjadi “jurus” yang efektif dalam membentuk karakter peserta didik.

Pasalnya, pembentukan karakter ialah salah satu misi besar pendidikan, terlebih lagi bagi madrasah.Terwujudnya karakter yang baik, yang terbentuk melalui proses pendidikan yang cenderung singkat, membutuhkan tata kelola dan racikan kurikulum yang pas.

Salah satu susunan kurikulum di MI Narrative Quran diwujudkan dengan sebuah mata pelajaran, yang tergolong muatan lokal yang unik, yakni Qurma (Quran dan Makna).

Karena begitu menariknya Qurma, seorang mahasiswi menyusun sebuah skripsi dengan judul “Implementasi Pembelajaran Qurma (Quran danMakna) dalam Menumbuhkan Keterampilan Berbicara pada Siswa Kelas IV MI Narrative Quran Lamongan”.

Skripsi tersebut ditulis oleh Putri Septiani Eka Irwanti, mahasiswi S1 pada fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim, Malang.

Dalam Skripsinya, Putri mengungkap bagaimana konsep dan implementasi pembelajaran Qurma di MI Narrative Quran, yang dikaitkan dengan keterampilan berbicara siswa.

Konsep Pembelajaran Qurma

Qurma masuk dalam kategori muatan lokal yang memiliki keunggulan tersendiri dan menjadi salah satu ciri khas MI Narrative Quran. Konsep pembelajaran Qurma mengacu pada kurikulum yang dirancang secara mandiri oleh pihak sekolah.

Qurma adalah singkatan dari kata Qur’an dan Makna yang mana kemunculan Qurma terinsiparasi dari Wirid-Q yang fokus pada Al-Quran dan hafalan. Agar peserta didik tidak hanya mahir menghafal Al-Quran, namun juga paham isinya dan dapat menceritakan atau menarasikan dengan fasih, maka lahirlah Qurma.

Qurma mengajak peserta didik untuk tidak hanya melafalkan Al-Quran dengan benar, namun juga memandu mereka untuk sampai pada pemahaman mendalam mengenai makna Al-Quran, kisah yang ada di dalamnya, dan asbabun nuzulnya.

Sebuah gagasan yang luar biasa sebagaimana yang kita tahu bersama bahwa keunikan ini belum ditemukan di instansi pendidikan se-level MI yang sudah eksis terdahulu di Lamongan.

Implementasi Pembelajaran Qurma

Untuk sampai pada visi misi Qurma yaitu mencetak peserta didik yang kompeten dalam membaca dan menghafal Al-Quran dengan benar dan disertai dengan memahami makna, kisah serta asbabun nuzulnya, perencanaan pembelajaran yang matang sangatlah penting. Guru Qurma menyiapkan RPP sesuai dengan distribusi surat di masing-masing kelas.

Skema pembelajaran Qurma terinspirasi dari morfologi tumbuhan Qurma, lalu dibuatlah singkatan. Skema tersebut dibuat secara menyeluruh dan komprehensif yang meliputi:

Bibit Qurma (bernarasi dalam bait)
Batang Qurma (membaca cerita panjang)
Buah Qurma (bukti dan hasil)
Jus Qurma (jawaban uraian surah)
Daun Qurma (diskusi ayat narasi)
Akar Qurma (alkisah dalam karangan)
Pelepah Qurma (Penulisan Lafal Hafalan)

Skema pembelajaran di atas ditunjang dengan skill komunikasi anak yang dikembangkan melalui bercerita kisah dalam Al-Quran di depan para siswa dan dewan guru.

Sebuah temuan yang unik dan usaha yang inovatif untuk mencetak pribadi Qurani yang tidak hanya bisa membaca atau menghafal, tapi juga tahu akan kedalaman kandungan Al-Quran yang luar biasa.

Apakah Qurma sama dengan pembelajaran Al-Quran Hadis?

Muncul pertanyaan, “Apakah Qurma sama dengan pembelajaran Al-Quran Hadis?” Ada persamaan dan perbedaannya. Persamaannya terletak pada obyek kajiannya yaitu Al-Quran.

Namun, pada pembelajaran Al-Quran Hadis materi yang disampaikan adalah penggalan-penggalan yang belum tentu tuntas seluruhnya saat berada bangku madrasah ibtidaiyah.

Lain halnya dengan Qurma yang didesain spiral dan berkesinambungan. Materi Qurma didistribusikan secara merata dari kelas 1 sampai kelas 6.

Tidak hanya aspek kognitif atas bacaan, makna dan kisah di dalam Al-Quran saja yang didapat, namun keterampilan komunikasi dan self-bravery juga ditonjolkan agar lahir peserta didik yang Qurani, komunikatif dan percaya diri. (red.)