Kamis 22 Februari 2024 mahasiswa PPL (Praktek Pelaman Lapangan) melaksanakan kegiatan uji coba tes literasi Membaca, Numerasi dan Sains pada siswa kelas 5A, 5B, dan 6 yang di laksanakan di lab komputer MI Narrative Quran, oleh 10 siswa perwakilan setiap kelasnya, pada tes tersebut soal yang di ujikan merupakan soal yang berhubungan dengan Etnopedagogi, kearifan lokal lamongan yang termasuk juga dalam literasi sains, literasi numerasi, literasi membaca, dan literasi digital karna saat tes kami memanfaatkan aplikasi wordwall sebagai inovasi agar siswa tidak jenuh dan bosan saat membacanya.
Kegiatan dibagi menjadi beberapa sesi, untuk memaksimalkan siswa mengerjakan dan dapat membaca dengan baik, adik-adik Mahasiswa PPL membagi menjadi tiga sesi, pada sesi pertama siswa kelas 6 mulai melaksanakan tes literasi. Para siswa merasa mengerjakan soal seperti sedang belajar mengenai apa yang biasa mereka lihat di sekitarnya, karna pertanyaan pada soal mengenai Etnopedagogi. Setiap sesi memiliki waktu 40 menit untuk melaksanakan tes, pada sesi pertama yang di mulai dari jam 09.10 sampai dengan 09.50 dan di lanjut dengan sesi berikutnya.
Selama kegiatan, para siswa sangat antusias dan fokus mengerjakan soal karena soal tersebut berupa game yang mencakup literasi sains, literasi numerasi, dan literasi membaca, yang berhubungan dengan Etnopedagogi kearifan lokal lamongan, menurut para siswa kegiatan uji coba tes ini sangat menarik dan seru untuk dikerjakan. Selain mengerjakan soal berupa game para siswa juga akan mendapat tambahan poin, pengurangan poin dan tambahan serta pengurangan waktu yang berupa card, yang kemudian diacak dan para siswa dapat memilih salah satu dari beberapa card tersebut.
Pengertian literasi adalah kemampuan mengakses, memahami, dan menggunakan sesuatu secara cerdas melalui berbagai aktivitas, antara lain membaca, melihat, menyimak, menulis dan berbicara. Sedangkan pengertian kearifan lokal adalah kumpulan nilai-nilai, norma, pengetahuan dan tradisi yang terkandung dalam suatu daerah tertentu. Kearifan lokal sangat erat kaitanya dengan kebudayaan.
Kami berharap bahwa semangat literasi dan penghargaan terhadap warisan budaya lokal yang ditanamkan dalam kegiatan ini akan terus bersemi dalam kehidupan sehari-hari siswa-siswa MI Narrative Quran. Semoga apa yang telah dipelajari dan dialami menjadi landasan kokoh bagi pengetahuan mereka yang lebih dalam dan pengembangan pribadi yang berkelanjutan di masa depan.
Terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung dan berpartisipasi dalam upaya mengangkat literasi berbasis kearifan lokal ini. Mari kita terus bersama-sama memupuk semangat belajar yang tak kenal lelah dan menjunjung tinggi kekayaan budaya lokal kita sebagai bagian tak terpisahkan dari pembangunan pendidikan yang inklusif dan berkelanjutan.
